Mencoba Mengabdikan Kehidupanku

Jumat, 14 Januari 2011

Berjasa Namun Terlupakan

Saya :  Mas belum pulang mas
X      : Belum mas, memang sudah pada pulang semua di kantor
Saya : Belum mas, masih ada tiga orang lagi di kantor, loh mas kenapa belum pulang
X      : Nunggu orang kantor pulang semua dulu mas, biar bisa beres-beres dan matiin lampus, kunci pintu dan kasih ke satpam
Saya : Kenapa gak pulang aja mas, nanti biar mereka yang kasih kunci
X      : Gak apa-apa mas, lagian saya pulang juga ngapain, bingung di rumah malah, kalau saya sakit baru boleh pulang cepat

Itulah sepenggal obrolan saya dengan Office Boy di kantor tempat saya bekerja. tertegun, miris & sedih rasanya melihat usahanya dalam bekerja, datang paling pagi dan pulang paling malam. Bahkan dalam kondisi kurang sehatpun Ia harus masuk menunaikan tugasnya.

Sungguh pengorbanan yang luar biasa, saya jadi teringat sudah empat kali office boy di tempat saya bekerja silih berganti, dan orang yang tadi saya ajak berdialog adalah orang ke lima yang sudah menjadi office boy di tempat saya bekerja.

Semoga saja ia bisa bertahan disini.
Share:

Kamis, 06 Januari 2011

New Year 2011

Share:

Pemimpin Sejati

Selasa 4 Januari 2011, waktu keadaan dikantorku sedang sunyi dan dipenuhi aroma keseriusan dalam bekerja, tiba-tiba masuk ke ruangan kami, seorang Pemimpin, yang dengan rela mendatangi meja kami satu-persatu, dengan senyum ramahnya, lalu ia menjulurkan tangan, dan berucap "Selamat Tahun Baru". Kalimat itu terdengar dari Pemimpin tertinggi di tempat saya bekerja, dan dengan perasaan terhenyuk, saya pun meresponnya dengan mengucapkan, "Selamat Tahun Baru Juga Pak".

Perbuatan Sang Pemimpin tadi memang sederhana, tapi bagi saya perbuatan itu adalah hal yang sangat luar biasa. Sebagai bawahan, saya  merasa sangat tersanjung di datangi Sang Pemimpin, apalagi di jaman seperti sekarang ini, sangat jarang Pemimpin yang mau menyapa bawahannya, apalagi bawahan yang bener-bener masih dalam tahap entry level, seperti staff dan lain sebagainya.

Perbuatan sederhana Sang Pemimpin tadi juga menyadarkan saya, ternyata masih ada Pemimpin yang bener-bener membumi dengan bawahannya, maklum saat ini banyak bermunculan pemimpin-pemimpin baru, yang ingin di hormati dan seakan ingin membuat jurang pemisah yang jauh antara Pemimpin dengan bawahan. Pemimpin  yang selalu menganggap pendapatnyalah  yang selalu benar sedangkan pendapat bawahan selalu saja salah, atau Pemimpin yang hanya mendengar mereka-mereka yang sudah mempunyai jabatan.

Entahlah...., tapi saya merasa sekarang ini banyak sekali Pemimpin yang berlaku seperti itu, mereka seolah-olah adalah Raja yang ingin selalu dihormati, disenangi, dan di kagumi, bahkan apabila berpapasan dengan bawahan yang tidak mempunyai jabatan, Pemimpin itu seolah diam beribu bahasa, memalingkan pandangan matanya jauh dari pandangan mata bawahannya, dan memasang raut muka layaknya seorang Raja yang susah sekali di jangkau oleh rakyatnya. Sang bawahanpun tidak tinggal diam, ia berupaya untuk menegur Sang Pemimpin namun apa daya, teguran hangat dari arus bawah, di diamkan begitu saja bagaikan angin berlalu...sakit, sakit dan sakit, mungkin kata-kata itulah yang bisa menggambarkan hati sang Bawahan.

Sang Pemimpin mungkin terlalu di manja oleh perhatian para menteri-menterinya, yang selalu menyapa dan mengerubunginya bagaikan sebongkah gula.
Share:

Stats

Diberdayakan oleh Blogger.

Your Comment

Followers

Text Widget

Copyright © Mikhael Wr Blog | Powered by Blogger Design by PWT | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com