Mencoba Mengabdikan Kehidupanku

Senin, 15 Desember 2014

Sisi Gigi Bungsu Yang Menyebalkan Part III


Seharusnya jadwal odentektomi saya pertengahan desember 2014, namun karena ada pasien yang menunda jadwal operasi giginya, maka saya ditawarkan untuk menggantikannya. 

Semua serba mendadak, Jumat 7 November 2014, pagi sekitar jam 9-an pihak Hendra Hidayat Dental Training menghubungi saya dan menawarkan untuk melakukan Odentektomi pada siang hari jam 14:00 WIB. Karena mau cepat selesai, saya terima saja tawaran itu.
Tidak ada persiapan khusus apapun , hanya makan kenyang sebelum operasi, minum antibiotik dan sikat gigi sebelumnya.

Masuk ruang operasi langsung duduk di kursi khusus pasien, kursi yang lengkap dengan berbagai perlengkapan dan peralatan untuk mengambil tindakan kepada pasien gigi. Di dalam ruangan ada sekitar 5 dokter, 1 dokter senior dan 4 dokter yang sedang belajar dan 2 orang petugas perawat. 

Sang dokter senior langsung berkata kepada saya “Karena posisi gigi dekat rongga saraf, mungkin nanti setelah operasi selesai akan terasa kebas/kebal di sekitar bibir.”  Waduh jadi was-was nih takut kondisi bibirnya gak kembali seperti semula. Dokter itu lalu mengenalkan saya kepada dokter gigi trainee yang akan melakukan operasi dan syukur deh dokternya cewek, jadi agak tenang  hehehehe.

Oke pertama-pertama mulut dibuka, dokter lalu memasukkan suntikan berisi cairan bius lengkap dengan jarumnya  untuk disuntik ke dalam mulut. Percobaan pertama terasa seperti dicubit. Saya lalu disuruh menunggu hingga rasa kebas/kebal terasa di bibir, tapi kok tidak muncul2x rasa itu. Lalu dokter senior langsung menyuntik ulang saya, kali ini rasanya sakit sekali seperti disetrum, saya sampai teriak kesakitan. Setelah itu efek kebas mulai menghinggapi bibir dan operasi pun dimulai.

Walau dibius tapi masih ada rasa sakit yang terasa, mulut saya diobok-obok pisau, bor gigi, dan berbagai alat bedah lainnya. Setiap tahapan selesai, dokter yang melakukan operasi bertanya kepada dokter senior,  bila ada kesulitan dokter senior langsung turun tangan menggantikannya. Kata dokter, gigi saya tebal jadi butuh waktu lama untuk membelah. 

Untuk mencabut gigi bungsu, dokter membelah gigi menjadi 2 bagian. Belahan gigi bungsu pertama copot dengan sendirinya namun belahan gigi kedua butuh waktu lama dan ekstra keras, sampai dokter senior turun tangan untuk mencabutnya. Saya ingat waktu itu dokter mencabutnya dengan keras, seperti mencabut paku dengan tang.


Ini Dia Sih Gigi Bungsunya
Walau gigi bungsu selesai dicabut, namun penderitaan saya belum berakhir, kali ini dokter melanjutkan dengan menjahit robekan yang ada di dalam mulut. Selesai dijahit perawat memberikan air dingin untuk berkumur-kumur, hemm…. sakit sekali, setelah itu saya diberi 2 obat untuk diminum.  

Setelah itu perawat mengoleskan salep di daerah bekas operasi dan memasukkan kapas, saya disuruh menggigit kapas itu. Jika kapas sudah penuh dengan darah harus dibuang dan diganti baru, begitu seterusnya sampai pendarahan berhenti.

Akhirnya operasipun selesai, hampir 2 jam lebih saya terbaring di ruang operasi. Bentuk pipi dan daerah di sekitar operasi menjadi besar sebelah akibat bengkak.

Adapun hal-hal yang harus aku lakukan setelah operasi
  •  Jangan minum dengan sedotan
  •  Jangan sikat gigi & berkumur  setelah 24 jam operasi
  • Makan-makanan yang lembut
  •  Kompres daerah bengkak dengan air dingin selama 24 Jam pertama setelah operasi
  • Kompres dengan air hangat setelah lewat dari 24 jam
  • Ganti kapas setiap 2 jam sekali atau bila sudah penuh dengan darah
  •   Minum obat secara teratur.






Share:

Jumat, 05 Desember 2014

Sisi Gigi Bungsu Yang Menyebalkan Part II

Bingung, mau murah tapi kurang yakin atau mahal tapi ditangani profesional. Dua pemikiran itu selalu berkecambuk dalam pikiran, seperti sedang berperang merebut keyakinan saya. Ditengah kegundahan, saya iseng-iseng browsing di google dengan kata "Odentektomi  Murah",

Dari niat awal iseng berubah jadi serius setelah menemukan forum ini. Hendra Hidayat Dental Trainee Center, menurut thread di sana kita bisa melakukan Odentektomi secara gratis. Wah...ini dia yang saya suka "Gratis" biasa orang Indonesia suka yang gratisan wkakakakaka. 

"Aneh ini kan operasi gigi mahal, kok bisa gratis? jangan-jangan ada motif tertentu takut jadi korban mallpratek, ada harga pasti ada rupa." Pacar saya langsung kasih penilaian begitu. Doi minta saya riset lebih dalam tentang Hendra Hidayat Dental Trainee Center. Selain riset kita juga sepakat untuk datang ke tempatnya terlebih dahulu. Kalau gak bener pasti bakal kelihatan nanti, itu asumsi kita.

Setelah datang dan dapet penjelasan akhirnya saya dan pacar sepakat untuk melakukan Odentektomi. Kenapa?
1. Hendra Hidayat itu dokter gigi yang sudah terkenal, temen-temen bisa cek reputasinya di google
2. Yang melakukan operasi adalah dokter gigi yang sudah lulus studi, dia sedang latihan      
     memperdalam teknik operasi bedah gigi "Hendra Hidayat".
3. Pasien hanya membayar biaya rontegn gigi panoramic Rp 100.000 beserta obat setelah operasi.
4. Semua biaya pelaksanaan operasi ditanggung oleh dokter yang melakukan operasi tersebut. (Info setelah melakukan operasi sih dokter bakal dapat sertifikat)
5. Operasi bakal ditemani 1-2 dokter spesialis gigi, jadi bila terjadi sesuatu dokter spesialis langsung mengambil alih. 
6. Di dalam ruang operasi akan ada banyak dokter yang membantu dan melihat proses operasi. 

Walah.....jadi saya ini dijadikan bahan praktek dokter baru, ngeri-ngeri gimana juga sih. Tapi pilihan ini jauh lebih baik dibanding dibedah dengan mahasiswi kedokteran gigi yang belum menyelesaikan studinya. 

Langkah pertama adalah melakukan rontegn gigi ulang dan hasilnya 




Alamak gigi bungsu yang tumbuh gak normal itu sudah mulai merusak gigi depannya. Bisa-bisa gigi depannya dicabut juga, ompong deh kaya aki-aki. Untungnya sih enggak dicabut hehehe, cukup dengan perawatan saluran akar saja, kata sih petugas rontegnnya. 

Tahap pertama sudah, selanjutnya tinggal nunggu waktu operasi, menurut jadwal saya operasi di pertengahan desember 2014. 

Lanjut part 3








Share:

Rabu, 26 November 2014

Sih Gigi Bungsu Yang Menyebalkan Part 1

Sebenarnya saya mengalami masalah pada gigi bungsu dari 3 tahun yang lalu,  waktu itu gigi ngilu dan sakit . Itulah pertamakali saya merasakan sakit gigi. Periksa ke klinik dokter gigi, kata sih dokter, gigi saya bolong tepat di bagian belakang (bungsu).  "Saya gak berani cabut, harus dokter ......dia sudah senior dan banyak pengalaman.  Buat menghilangkan rasa sakitnya saya tambal permanen dulu gigi bungsu yang bolong." kata sih dokter

Selesai tambal dokter merujuk saya melakukan rontegn panoramic gigi, setelah itu disuruh balik kembali. Saya harus merogoh kocek 150 ribuan untuk melakukan rontengn tersebut. Minggu depannya saya kembali ke klinik yang sama. Wah kebetulan dokternya laki-laki sudah berumur, mungkin ini yang di maksud dengan dokter senior. Semoga saja masalah giginya cepat beres.

Saya lalu menyerahkan hasil rontgen, dokter kemudian menaruhnya di tempat yang penuh dengan cahaya lampu. "Hemmm ini gak bisa cabut, takut kena saraf gigi depannya, gigi bungsunya numbuh tertidur, tapi anehnya kenapa hanya satu, biasanya kiri-kanan numbuh tertidur. Harus operasi kecil nih, kalau enggak di operasi bisa merusak gigi depannya,"ujar sih dokter. Mendengar kata operasi mendadak saya shock, blank, gak bisa berpikir, langsung terbayang biaya yang mahal. 

Setelah googling sana-sini cari tahu biayanya, ternyata untuk melakukan operasi pengangkatan gigi bungsu itu mahal, range harga ada di kisaran 2-5 juta rupiah. Wah... karena gak punya duit dan berhubung sakit giginya sudah hilang karena di tambal, yah sudah saya diamkan saja. Semua ancaman dokter saya hilangkan dari pikiran dulu. 

Satu tahun berlalu saya bisa berkompromi dengan sih gigi bungsu, walau suka sebel sendiri karena sehabis makan selalu saja ada sisa makanan yang nyangkut di gigi bungsu. Alhasil sekarang saya menjadi langganan pengguna tusuk gigi, sakit ngilu di gigi bungsu juga sering kambuh.

Setelah 2 tahun lewat, pacar saya mengajak untuk pergi ke klinik dokter gigi yang lain. Harapannya agar mendapatkan alternatif jawaban lain. Bahasa kasarnya semoga bisa dicabut sih gigi bungsu tanpa melalui operasi. Tapi yah... jawabannya  tetap sama, harus operasi juga, sih dokter malah menawarkan untuk membersihkan karang gigi. Bukan cabut gigi yang di dapat eh... malah bersihin karang gigi.

Makin lama kondisi sih gigi bungsu bener-bener nyebelin, makanan nyangkut terus di sana, pengin rasanya cabut sendiri ini gigi. Lalu sudah mulai muncul ngilu-ngilu kecil. Akhirnya bertepatan dengan bulan gigi nasional, saya ikut pemeriksaan gigi gratis di Fakultas Kedokteran Gigi Trisakti. Sasarannya jelas, siapa tahu saja bisa operasi gigi gratis #ngarep.com. 

Setelah diperiksa salah satu mahasiswi calon dokter gigi di sana, jawabannya tetap sama HARUS OPERASI alias ODENTEKTOMI. Tidak termasuk program gratis, tapi biaya terjangkau. bayar rontgen 90 ribu, operasi 250 ribu, kontrol dan lepas jahitan 10 ribu, total 350 ribu. Tapi yang operasi sih calon dokter ini dengan bimbingan dokter spesialis gigi. 

Sepertinya sih calon dokter itu semangat sekali setelah melihat kondisi gigi bungsu saya, "Kalau keberatan dengan biayanya akan saya bantu," kata sih calon dokter. Ketakutan sayapun coba diredamya, "Sama dokter spesialis juga kok, tenang saja, sudah banyak yang operasi juga di sini dan baik-baik saja," menyakinkan saya. 

Untung saja pas di tensi tekanan darah saya naik, jadi gak bisa di operasi saat itu juga #selamatdehgw
(Padahal setelah di cek ke klinik lain tekanan darah saya normal, ternyata sih calon dokter tadi tensi darah saya pakai alat otomatic bukan manual jadi hasilnya gak valid. Hahahha maklum masih calon dokter sih.)

Akhirnya sih calon dokter itu menawarkan  pembersihan karang gigi, karena calon dokter masih muda dan cantik yah sudahlah saya pasrah hahahaha. 

Setelah selesai, saya lalu di kasih secarik kertas berisi no hp-nya. Sampai di rumah saya terus memikirkan tawaran tersebut. Murah sih murah tapi takut karena masih calon dokter, takut kenapa-napa. Konsultasi dengan pacar, dia malah sarankan jangan terburu-buru mengambil keputusan, cari tahu dahulu. Pacar lebih menyarankan ikut operasi dengan dokter gigi spesialis saja walau biayanya mahal.

Lanjut Part 2








Share:

Rabu, 07 Mei 2014

Review Motul Ester 5100 & Hi Tech 100 di New Vixion


Sukses juga menjajal kedua oli Motul ini dan seperti kebanyakan ulasan para blogger, bahwa kedua oli ini memang mantap. Pantas banyak yang merekomendasikannya.

Akselerasi 
Motul Ester 5100
Dengan kekentalan atau SEA 10 W - 40, oli ini memang cukup memberikan efek positif bagi Si Merah (Panggilan New Vixion saya, hehehe). Putaran bawah Sih Merah makin agresif, tinggal putar gas RPM langsung merangkak naik, pokoknya ngacir deh hehehe. Gampang menggapai kecepatan 100KPJ.

Motul H-TECH 100
Apa yang membedakan oli ini dengan Motul Ester 5100. Beda di basis produksi, kalau ester 5100 masih produksi Prancis, makanya harga mahal Rp 110 ribu, sementara H-Tech 100 made in Vietnam harga dikisaran Rp 90 ribu.
Sama-sama menggunakan SEA 10 W - 40, oli ini ibarat pinang dibelang dua dengan ester 5100. Tidak terlalu terlihat perbedaannya. Soal akselerasi hanya beda tipis saja, kalau ester gampang sekali menaikan RPM sementara H-Tech 100 juga gampang menaikan tapi tidak secepat ester.

Perpindahaan Gigi
Motul Ester 5100
Banyak rider yang mengatakan pakai oli ini perpindahaan gigi di New Vixion jadi halus pokoknya smooth     habis. Itu kata rider yang sudah review loh bukan saya, lalu bagaimana dengan Si Merah. Yang saya rasakan malah tidak seperti itu. Beberapa kali oper gigi terutama pas menurunkan gigi, ada suara kasar. Jika dibandingan dengan BM PC1300, Oli ini masih sedikit lebih kasar.
Motul H-TECH 100
Dibanding ester, H-TECH 100 ternyata lebih membuat perpindahaan gigi di Si Merah menjadi lebih smooth. Tingkat smoothnya hampir sama dengan BM1 PC 1300. Kenapa bisa berbeda yah? Untuk masalah itu saya tidak tahu. Tapi aku Rapopo kok heheheheh

Peredam Panas
Motul Ester 5100
Oli ini mampu meredam panas dengan baik, kipas radiator hidup jika keadaan lalu lintas macet dan motor berjalan pelan. Untuk meredam panas, oli ini masih lebih baik dari Shell AX7 dan Yamalube, namun masih berada dibawah sedikit BM 1 PC1300.
Motul H-TECH 100
Sama saja dengan dengan Motul Ester 5100

Daya Tahan
Motul Ester 5100
Setelah pemakaian 2000KM daya kerja oli semakain menurun, lari motor jadi lebih berat dan oper gigi kasar. Untuk daya tahan diatas Shell AX 7 dan yamalube racing.
Motul H-TECH 100
Sama saja dengan dengan Motul Ester 5100

Kesimpulan 
Ternyata perbedaan signifikan ada di perpindahan gigi sementara perbedaan kecil ada diakselerasi. Dengan harga lebih murah 20 ribu dibanding Ester 5100, Motul H-TECH 100 memang benar-benar menggoda.













Share:

Stats

Diberdayakan oleh Blogger.

Your Comment

Followers

Text Widget

Copyright © Mikhael Wr Blog | Powered by Blogger Design by PWT | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com