Mencoba Mengabdikan Kehidupanku

Kamis, 26 November 2015

Solusi Ketika Cairan M-One & Sejenisnya Sudah Tidak Bisa Menambal Ban Tubeless



Minggu 22/11/2015 ban tubeless belakang sih merah kena ranjau darat. Kalau paku sih sudah biasa, tapi ini baut dengan ujung yang dibengkokkan. Alhasil langsung bocor dua lubang. Sebelum kena ranjau, ban tubeless ukuran 130/70 itu juga sudah tertusuk paku.

Jalanan Ibu kota memang kejam banget, gimana gak kejam, sudah gak rata, banyak lubang, banyak paku dan baut bertebaran di mana-mana. Apalagi yang namanya jalan di sekitar Roxy Mas, Tomang dan sekitarnya itu adalah zona merah paku di Jakarta.

Karena ban tubeless ane diisi cairan anti bocor yang beli di Planet Ban, yah sudah dengan pedenya tetap ane biarkan paku dan baut yang tertancam itu. Keesokan paginya terlihat ada cairan keluar dari ban. Langsung ambil tang dan cabut, alhasil gembos abis. Ane masih gak panik, wong sering ngalamin ini kok. Nanti setelah angin habis, langsung kasih lem power glue/alteco, setelah kering baru deh di pompa sampai penuh.

Nah jurus itu sering ane praktekin dan berhasil. Namun setelah motor di bawa jalan dan didiamkan di tempat parkir, kembali gembos. Untung saja ban tubeless jadi bisa dibawa jalan walau sangat pelan sekali :D
Solusi jitu langsung cari tukang tambal ban lalu pompa kembali sampai penuh, hasilnya ban kembali berfungsi. Jadi bisa pulang deh. Besok paginya kembali gembos gan......pusing deh tujuh keliling.

Karena ane gak mau tambal cacing yang ngerusak kontur ban dan gak tahan lama, terpaksa ane gunakan lagi lem power glue dan isi angin, yah lumayanlah sampai menemukan solusinya.

Setelah tanya sama Mbah Google dapet jawaban begini :
1. Tambal Tip Top
Jadi metode tambal seperti itu ban tubles di copot dari pelek dan di tambal dari dalam. Metode ini sangat bagus, tidak merusak komponen ban. Namun harganya mahal, 1 tambalan seharga 65-75 ribu, rata-rata bengkel yang menerima adalah bengkel ban mobil. Setelah diperiksa ternyata ban ane bocor 3 titik, ampun dah tinggal kalikan saja. Belom lagi ongkos bongkarnya, ada yang mengenakan 30 ribu ada yang sudah include, tinggal pintar-pintar memilih.

2. Rhinotire
Ini cairan karet lengket yang disemprotkan ke dalam ban tubles. Nah biar gak bingung, cekidot videonya


Cara kerjanya, jadi ketika ban terkena paku, paku dicabut, maka cairan karet tersebut akan menutup lubang yang bocor. Sama seperti M-One dan cairan sejenisnya yang membedakan Rhino Tire harus dipasang dengan tools khusus yang hanya ada di bengkel-bengkel tertentu. Gak hanya itu, cairan yang mau ditempelkan ke ban juga harus bersuhu tinggi. 



Karena ban tubeless ane lumayan mahal harganya dan merk Michelen (sombong mode on hehehe), ane putusin pake Rhinotire aja deh, biar kedepannya gak repot lagi. Dari hasil bertapa 5 malam di Google akhirnya ketemulah bengkel di Jakarta yang menyediakan fasilitas ini.


Susah-susah bertapa ternyata lokasinya dekat sama tempat tinggal ane, sama-sama di Kedoya semprul dah hahaha. Oke lokasinya ada di Jl. Panjang Raya No. 17, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 

Oh iya bengkel ini tidak menerima bongkar ban motor, jadi ane bawa tools, bongkar sendiri di sana, untung teknisinya bantuan ane hehehe.

Kondisi ban harus bersih sebelum dikasih cairan jadi harus dicuci dan keringkan dahulu.

 



Kata teknisinya biar hasilnya ganteng maksimal maka 3 lubang ditambal tip top terlebih dahulu setelah itu baru diberi cairan badak.

Hasilnya benar-benar mantap, keesokan harinya ban tidak gembos lagi handling juga sangat stabil, ada harga ada rupa, pokoknya harga gak bisa bohonglah hehehe.






























Share:

Senin, 21 September 2015

Tingkatan Tas Replika Wanita

Tas Branded

Yang namanya wanita itu suka gonta ganti tas dan sepatu, baru beli 1 bulan yang lalu eh beli lagi. Yups, pusing  deh dengan kebutuhan kaum hawa, mereka itu sering banget beli tas, sepatu perasaan baru beberapa bulan lalu beli. Bagi kalian yang sering nemenin ceweknya belanja pasti tahu hal ini.

Oke deh saya bahas dahulu soal "Tas". Wanita itu suka sekali dengan yang namanya Branded, sampai-sampai ada produk yang namanya Tas Branded. Harga produk orinya bisa sampai ratusan juta rupiah, hemmm tapi tenang saja bro, karena wanita itu selalu ingin tampil modis dan selalu branded biar kelihatan cetar membahana, maka produsen tas banyak yang membuat produk replikanya.

Orang juga gak bakal tahu kan kalau tas yang dia pakai itu replika alias kw. Tapi biarpun kw juga punya strata tingkatannya #makinbingung , mau kw yang mirip banget juga ada tapi harganya bisa jutaan rupiah.

Nah berikut strata Tas Replika Branded Wanita

Premium/Grade AA
Model dan Detail : 100 % mirip asli (Ori)
Bahan : Full Kulit High Quality, 90% terbuat dari kulit yang lembut dan lentur
Accessoris : High Quality

Semi Premium
Model dan Detail : 100% mirip asli (Ori)
Bahan : Bahan kulit ekitar 80 – 90 persen, masih kaku, sedikit lembut dan sedikit lentur
Accessoris : Standar Quality

Super/Semi Original
Model dan Detail : 90- 99% mirip asli (Ori)
Bahan : Kulit Sintetis Middle-High Quality
Accessoris : Standar Quality

Semi Super
Model dan Detail : 90% mirip asli ( Misal : Originalnya Tidak Pakai Resleting tetapi Semi Super-nya pakai)
Bahan : Kulit Sintetis Standar atau beberapa bahan lainnya yang dikembangkan.
Accessoris : Standar Quality

Di luar dari tingkatan itu juga masih ada namun kualitasnya sangat buruk. 

Nah itu baru tas, belum sepatu, baju, dompet, jam tangan, pokoknya banyak deh...kalau kata sih wanita yang penting tampil modis, trendi, soal ori atau enggak, orang juga gak tahu hehehehe



Share:

Jumat, 07 Agustus 2015

Mie Sapi Lada Hitam Ini Benar-Benar......

Menu Kedai Kita
Kita pasti sering makan makanan ini, hampir semua resto menyediakan menu ini. Di Kedai Kita anda akan mendapatkan pengalaman yang berbeda, makan Pizza yang di oven dengan kayu bakar, hemmmm seperti apa rasanya. Lalu cita rasa manis khas yang cuma ada di Resto ini. 
Menu andalan di Kedai Kita sudah pasti Pizza Kayu bakar, namun ada beberapa menu favorit lainnya seperti Mie Sapi Lada Hitam, bahkan banyak blog kuliner merekomendasikan Mie Sapi Lada Hitam untuk disantap.
Karena Kedai Kita sudah buka cabang di Jakarta, maka langsung saja saya meluncur ke Jl. Taman Aries Blok H-1, Meruya, Jakarta Barat.

Mie Sapi Lada Hitam

Pertama kali diantar  pelayan, mie ini masih berasap menandakan kalau makanan ini baru saja selesai dimasak. Mie disajikan layaknya barbique di atas hot plate.


Selain mie dan daging sapi ada campuran cabai merah serta hijau yang diiris lumayan besar. 
Lalu bagaimana rasanya..? Jujur bagi penulis Mie Sapi Lada Hitam ini rasa manisnya amat dominan, entah apakah ini ciri khas Kedai Kita? Rasa manis berasal dari kecap kedelai hitam yang baru penulis rasakan berbeda dari rasa kecap kedelai hitam yang ada dipasaran. Rasa lainnya ada lada dan pedas. Bagi penyuka masakan Jawa pasti suka dengan menu ini.

Nasi Ayam Cah Cabe Kering

Selain nasi goreng, juga ada beragam jenis menu nasi di Kedai Kita. Kata pelayanannya "Nasi Ayam Cah Cabe Kering" merupakan menu favorit di resto ini. 


Nah bisa dilihat langsung cabai merah keringnya panjang-panjang masih utuh tidak diiris, hanya dibuang ujung tangkainya saja. Lalu ada cabai hijau, bawang bombai dan kacang tanah yang dipadukan dengan daging ayam. 

Soal rasa hampir sama dengan Mie Sapi Lada Hitam, menu Nasi ini rasa manisnya dominan sekali, sepertinya kecap kedelai hitam yang ada di resto ini menjadi senjata pembeda dengan resto-resto yang lain.  

Cabai kering merahnya sangat gurih, tidak terlalu pedas jadi aman untuk dikonsumsi, sementara kacang tanahnya membuat mulut dibuat ketagihan seakan tidak mau berhenti makan, kombinasi yang pas deh.

Pangsit Goreng

Untuk menu pelengkap saya mencoba Pangsit Goreng. 


Yang membedakan dengan pangsit goreng di tempat lain adalah ukurannya lebih besar dibanding pangsit goreng biasanya. Dilengkapi juga dengan saos khusus, sepertinya ini racikan Kedai Kita sendiri. Rasa saosnya mirip dengan saos Martabak Telor, ada manis, asam dan sedikit pedas. 
Pangsit Goreng ini sangat renyah dan tidak berminyak, benar-benar pelengkap yang pas deh.

Nasi Ayam Sapi Lada Hitam 
Nasi Sapi Lada Hitam "Kidai Kita"
Di kesempatan yang lain saya memesan Nasi Ayam Sapi Lada Hitam, visual dan penyajiannya gak ada bedanya dengan menu sejenis di resto lain.
Rasanya hampir sama dengan dua menu di atas, ciri khas rasa manis "Kedai Kita" sangat dominan. Perpaduan lada, paprika dan irisan bawang bombai membuat daging sapi ini menjadi penuh dengan rasa.
Sayangnya makanan ini seperti tidak fresh alias sudah masak lebih dahulu dan dipanaskan, seandainya benar-benar baru masak pasti rasanya lebih nikmat lagi.

Pizza Beef Pepperoni

Perpaduan keju, daging asap dan butter hemmmm....bagi anda pecinta keju pasti suka dengan Pizza yang satu ini. Nah kalau menu yang satu ini penulis jamin benar-benar baru dimasak alias fresh from the oven. Aroma butter benar-bener tercium sekali, bagi anda pecinta susu pasti suka dengan pizza ini.     
Perpaduan keju cair yang meleleh, butter dan daging sapi sangat memanjakan lidah, tapi ingat yah jangan banyak-banyak, bisa-bisa kena kolesterol nih hehehe.







Share:

Selasa, 04 Agustus 2015

New Vixion Ngebul, Oli Susut Drastis, Manfaatkan Garansi Bro

Sumber : anangcozzblog

Banyak sekali yang mengeluh New Vixion ngebul, olinya susut drastis padahal motor baru turun dari dealer, atau ada rider yang ganti oli teratur 1000 KM tapi oli susut drastis juga. 

Penyakit New vixion ngebul dan oli susut awal mulanya ada di Grup FB Yamaha New Vixion Lighiting Rider, awalnya cuma 1 rider yang mengalaminya sampai akhirnya banyak pengguna New vixion juga mempunyai pengalaman sama. 

Waktu service pertama dan kedua NVL saya gak ngebul jadi hati tentram deh, nah pas service ketiga pas digeber mekanik sampai mentok keluar tuh asap putih alias ngebul. Langsung tak samperin mekaniknya, "Mas itu ngebul kenapa mas, aman gak tuh," tanyaku, "Aman mas,"ujarnya sambil berpikir.

Ngomongnya sih aman, tapi kok dari mukanya seperti berpikir dahulu... jadi ragu deh. Di Grup FB malah jadi banyak yang mengalami kasus serupa. Mencoba tutup mata dengan masalah tapi hati ini masih gak enak. Yah sudah waktu itu langsung claim saja bawa ke Yamaha DDS Cempaka Putih. 

Tgl 27 Desember 2013 
Datang ke Yamaha DDS 1 Cempaka Jakarta, claim masalah ngebul. Disuruh balik lagi 6 Jan 14". Menurut analisa mereka bisa dua kemungkinan.
1. Bisa saja itu wajar, karena di RPM tinggi apalagi dalam posisi tanpa beban (normal). Asap bisa karena settingan terlalu boros, jadi itu bisa saja dari pembakaran bensin, bukan oli yang naik ke ruang bakar.
2. Motor ada masalah, baret di silinder, piston dan ring piston aus.

Tgl 6 Januari 2014
Motor masuk ruang bedah

Tgl 9 Januari 2014
Motor telah selesai diperbaiki dan siap dibawa pulang. Berikut Ini percakapan saya (M) dengan Yamaha Konsultan Claim (X)
X : Jadi gini pak, motor sudah kita bongkar, ini silinder dan pistonnya ternyata tidak ada baret sama sekali, masih bagus. (Sambil nunjukin blok dan piston yang dibongkar)
M : Terus kenapa motor saya bisa ngebul.
X  : Kalau digeber melebihi limit memang akan seperti itu, semua motor juga begitu. 
Hanya keluar asap motornya wajar atau tidak. Kalau hanya tipis wajar, kecuali asap putih seperti bajaj.
M : Tapi ada NVL lain yang tidak seperti itu
X  : Pasti seperti itu, hanya tersamarkan saja asap tipis putihnya
M : Tapi waktu saya di Beres saya lihat motor matic baru yang di geber-geber gak ngebul.
X  : Beda pak, mesin motor vixion dan matic beda. Apalagi mesin motor bapak tegak berdiri tidak tidur seperti matic dan bebek. Ini Bapak liat sendiri, Silinder masih halus, piston juga halus tidak ada gejala aus sama sekali. Old Vixion juga pasti seperti itu. Motor seperti ini (Vixion) dalam keadaan tanpa beban di geber-geber sampe RPM limit pasti akan keluar asap tipis seperti itu.
M : Masak sih, apa semua motor seperti itu, termasuk motor tetangga.
X : Harusnya seperti itu.
Motor Ngebul kalau oli menyusut drastis dalam pemakaian 100-200 KM baru ada masalah. 
X : Walau Blok silinder dan piston tidak ada masalah, karena sudah kita bongkar kita ganti baru semuanya. Bapak harus inreyen lagi sekitar 200-300 km, oli kita ganti baru, nanti setelah 1000km harus langsung ganti baru yah pak.

M : Kalau memang aman seperti itu yah malah bagus donk.
X : Nah mengenai bunyi sedikit klok-klok di setang, yg hanya terdengar ketika sedang jalan pelan melewati polisi tidur itu memang seperti itu. Kita sudah cek komstir dan bagian shock depan semuanya masih bagus.
M : Setelah tadi di test, sekarang motor saya sudah tidak ngebul lagi donk
X : Kita ngetestnya hanya 8000-9000RPM kita diamkan kalau sudah kita diamkan tidak keluar asap putih berarti wajar. Motor Bapak tidak berani kita geber sampe limit apalagi ini masih inreyen.
M: Tapi kenapa mekanik di beres selalu geber sampai limit.
X: Harusnya tidak boleh seperti itu pak. Klep motor bapak juga sudah kita setting ulang.
M : Mas kok piston saya seperti ini hitam2x (Kerak karbon), padahal saya pakai bahan bakar oktan 92 (Shell super)
: Bisa jadi dari kualitas bensinnya, atau karena pembakaran tidak sempurna.
M : Kok bisa, saya selalu pakai Shell Super terus.
X : Penyebab pembakaran tidak sempurna tidak hanya dari bahan bakar saja, bisa dari busi, saringan udara, banyak faktornya. Jadi kalau memang sudah waktunya ganti (menurut buku pedoman), walau mekanik bilang masih bagus, lebih baik ganti saja, karena itu ikut berpengaruh juga.
M : Oke deh makasih banyak
Dari percakapan itu bisa disimpulkan, New Vixion ngebul di RPM redline saat motor dalam keadaan netral itu wajar, kecuali oli sudah susut dalam jumlah yang drastis. 

Part-part yang diganti waktu claim :





Bonus Foto New Vixion Yang Punya Blog




Nah buat rider New Vixion yang ngebul berjamaah, jgn komplain dulu, waktu ganti oli coba di tap dalam interval 100-200 KM, kalau menyusutnya drastis baru deh segara claim.













Share:

Rabu, 29 Juli 2015

Perjuangan Cicipi Pizza Kayu Bakar Bogor

Kalau jalan-jalan ke kota Bogor tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi hidangan yang satu ini, "Pizza Kayu Bakar." Hidangan asal Italia ini bisa kita dapatkan di Kedai Kita.

Resto "Kedai Kita" amat populer bagi  pecinta kuliner, hampir semua blog dan website kuliner pasti menempatkan Kedai Kita dalam Top List kuliner wajib di Bogor.

Kedai yang terletak di Jalan Pangrango No. 21, Bogor, Jawa Barat ini selalu ramai dengan mobil berplat B, Jakarta. Kalau weekend atau libur panjang datang jangan harap anda bisa mendapatkan tempat kosong, semua full booked. Jika memaksa ingin makan di sana dipastikan anda akan mengantre lama sekali.

Dua kali saya ke sana, pertama Minggu 20 Juli 2015, baru saja ingin memarkirkan sepeda motor, sang juru parkir setempat langsung memberitahu bahwa sudah penuh, akan sangat lama bila menunggu. Besoknya Senin 21 Juli 2015 saya datang lebih pagi alhasil tetap saja rame disarankan untuk bertanya dulu ke dalam,  dalam hati "ah mungkin saja karena ini masih dalam libur lebaran, jadi rame."

Saya masuk dan benar penuh sesak sekali, udara bogor yang sejuk mendadak jadi panas, sumpek. Ada meja kososng itupun sudah di booked oleh yang mengantre. Mencoba ikutan antre ternyata sudah banyak yang antre dan lihat list antreannya bikin pusing 8 keliling....wiihhhh sampe segitunya ya ampun deh....seenak apa sih, penasaran jadinya.

Oke.. yah sudah lebih baik bungkus saja deh, ke bagian kasir dan lihat menu-menunya


                                                                   
Lumayan terjangkau harganya, pantesan saja rame apalagi kalau enak yah pantaslah. Biar gak nunggu lama lebih baik pesan take away saja, saya lalu memesan Pizza Bakar Spesial rasa BBQ Smoked Beef yang ditebus 70 ribu rupiah.

Saya kira hanya menunggu 10 menit ini 45 menit bro, bisa botak sariawan nunggu nih, daripada penasaran apa boleh buat pesan juga  terus capcus dulu main-main di sekitaran kota bogor.

Setelah keliling-keliling bogor kota selama 45 menit langsunglah meluncur  ke sana untuk ambil pesanan. Waktu mengambil Pizza, gak sengaja menguping pembicaraan konsumen dengan pelayan yang mau pesan pizza bakar dan menu lainnya tapi gak bisa lagi karena sudah full order, baru bisa order lagi jam 5 sore.Wow...Beruntunglah saya kalau begitu.

Dan inilah rupa sih Pizza Kayu Bakar yang diburu itu



Pizza ini memiliki tekstur tidak setebal Pizza Hut tapi tidak setipis Izzi Pizza atau Domino, jadi tidak tebal tidak juga tipis. Soal rasa saya cukup ajungin jempol, ternyata tidak sia-sia berburu kuliner ini, sangat cocok untuk lidah orang Indonesia.


Update : Susah-susah ke Bogor ternyata Kedai Kita sudah buka cabang di Jakarta, 
Jl. Taman Aries Blok H-1 N0.1, Meruya Jakarta Barat. 





















Share:

Curug Nangka Masih Alami Tapi....

Libur lebaran dari 15-26 Juli 2015, saya manfaatkan untuk berlibur ke kota terdekat dari Jakarta, Bogor. Hemmm... kok Bogor sih kenapa gak Bandung, Puncak atau yang lain?

Pertimbangan karena lebaran, biasanya kalau Idul Fitro harga tiket kereta, pesawat dan bus mahal sewa hotel juga naik harganya dua tiga kali lipat. Sudah itu berbarengan dengan arus mudik dan libur lebaran pasti macet.

Di Bogor ternyata banyak tujuan wisata loh..ada beraneka ragam curug atau air terjun, mulai dari curug Nangka, Luhur, Bidadari, Cilember, Seribu...pokoknya lumayan banyak

Mau wisata kuliner juga banyak, ada Pizza Bakar, Makaroni Panggang, Cupcake, Pie Stwaberry pokoknya banyak deh hehehehe

Nah sekarang saya bahas dulu Curug Nangka.Dari hasil googling sana sini ternyata curug nangka itu ada kaki Gunung Salak, daerah Ciapus Bogor. Curug ini masuk dalam kawasan RPH Gunung Bunder, kabupaten bogor.

Di daerah ini ada 3 curug loh....pertama curug Nangka, Curug Daun dan yang paling tinggi Curug Kawung. Tapi kebanyakan masyarakat serta traveler menyangka kalau yang paling tinggi itu Curug Nangka padahal bukan.

Saya mengendarai sepeda motor dari Cikeas ke sana dengan modal aplikasi navigasi android "waze," untungnya waktu perjalanan gak ada gangguan sinyal, jadi lancar. Lama perjalanan sekitar 1 jam.

Medan jalan yang kecil berkelok-kelok dan menanjak membuat mata ini menjadi segar dibuatnya. Nih buat kasih gambaran medan jalannya saya upload gambar dari google

2.bp.blogspot.com


adelesmagicbox.files.wordpress.com

Karena waktu itu lebaran hari pertama, tiket masuknya lumayan, saya naik motor boncengan habis 45 ribu rupiah. Dengan rincian motor masuk kena Rp 15000, tiket masuk perorang Rp 7500 (2 orang Rp 15000), peta Rp 5000 (2 orang Rp10.000), parkir Rp 5000. Parah mentang-mentang lebaran harga dinaikin dan muncul biaya-biaya siluman.

Karena penasaran dengan keindahan Curug yang paling atas yaitu curug Kawung, dua curug lainnya teracuhkan. Langsung saya jalan naik terus ke atas, eh..baru sebentar jalan nafas sudah ngos-ngosan..ampun deh. Bagi saya yang awam dan tidak pernah naik gunung, trakking ke Curug Kawung lumayan loh, apalagi kalau anda bawa istri dan anak bakal repot.

Untungnya sampe juga di atas, kali ini foto dari saya sendiri, pakai Hp butut....




Tidak lupa yang empunya blog juga mau selfie di depan Curug...hehehehe


Oh iya kawasan curug ini benar-benar masih asli, kita bisa melihat monyet liar berkeliaran di atas pepohonan. Tak jarang monyet-monyet akan turun menghampiri pengunjung jika ada yang memberinya makan, ini terjadi di area bawah sebelum memasuki jalur trekking.

Namun sayang kawasan wisata alam ini seperti tidak terurus. Banyak sampah berserakan, pedagang bisa bebas berjualan di sepanjang jalur trekking dari bawah sampai ke Curug paling atas. Mereka berjualan dengan membuat tenda atau menggelar alas tikar, koran, kardus dan sebagainya. Jadi terkesan kumuh jauh dari profesional, kondisi tersebut diperparah oleh ulah pengunjung yang membuang sampah sembarang.

Berharap Pemerintah Daerah setempat turun tangan dan segera memperbaikinya.


















Share:

Senin, 27 Juli 2015

Perawatan Akar Gigi Mahal, Ini Solusinya!!!!

Sudah lama gak menulis blog, kali ini saya mencoba mencurahkan pengalaman melakukan Perawatan Akar Gigi atau bahasa kerennya Edodontik.

Okay...setelah sih gigi bungsu selesai diambil dengan cara operasi ternyata masalah belum selesai. Gigi di depan sih gigi bungsu tepatnya di bagian bawah dekat dengan akar bolong, akibat terkena sih gigi bungsu.

Bolongnya sudah berlangsung bertahun-tahun sehingga terjadi infeksi dan pembengkakan. Bahkan di bawah pipi tepatnya di samping dagu kiri ada semacam benjolan keras. Benjolan itu kalau kondisi tubuh sedang tidak fit akan terasa sakit. Gigi juga terasa gak enak, seperti ada benda yang terasa menyangkut terus.


Puskemas


Source : Google
Karena punya BPJS, maka berobatlah  sesuai prosedur BPJS. Tahap pertama  datang ke Puskesmas, di sana minta rujukan ke RS Pelni, tapi drg hanya memberikan obat. Karena masih bengkak disuruh kembali minggu depannya. Minggu depan  kembali lagi, diperiksa dokter gigi yang sama, ia pun memberikan saran untuk mencabut gigi tersebut.

Namun karena ingat pesan drg lain, jika gigi bawah dicabut gigi atas tidak punya teman sehingga lama-kelamaan gigi atas akan turun dan rusak. Akhirnya saya tolak usulan dokter serta minta dirujuk ke RS untuk melakukan parawatan akar. 

Agak aneh memang, di poster yang ada di puskesmas tertera bahwa bisa melakukan perawatan saluran akar, tapi entahlah dokter tidak mau melakukan dengan alasan akar giginya bengkok dan tidak ada alatnya.

RS Pelni


Source : Google 


Setelah mendapat rujukan ke RS Pelni, saya langsung ke RS yang terletak di kawasan Slipi tersebut. Ambil no antrian, proses pendaftaran, kemudian menunggu di poli gigi. Sampai di Poli saya disambut antrian yang luar biasa banyaknya..hemmmm jadi males deh nunggunya. Tapi apa boleh buat untuk kesehatan terpaksa menunggu.
Nama sayapun dipanggil, masuk ke ruang poli dan langsung menceritakan keluhan gigi ini. Alangkah kagetnya saya mendengar respon drg di RS tersebut

"Saya setuju dengan perawatan Akar Gigi, tapi nanti harus pakai tambalan Logam dan itu harganya Rp 5 JUTA, karena gak ditanggu BPJS."

Dokter lalu menunjukkan tambalan logam yang ada di giginya, dokter selalu menekankan kata LIMA JUTA. 

"Jadi untuk sementara Bapak pakai tambalan biasa dulu, tapi nanti kalau uang sudah terkumpul harus tambalan logam. Untuk proses administrasi serta prosedur perawatan akar gigi nanti akan dijelaskan oleh Suster," ujarnya dengan nada tinggi, seolah-olah saya ini pasien miskin. 

Dokter memberikan resep obat, saya lalu menuju ke meja suster. Karena awam akan masalah kedokteran, jadi saya tidak mengerti apa yang dijelaskan suster.  Yang saya tangkap dari omongan suster adalah, karena pakai BPJS, jadi hanya bisa melakukan perawatan akarnya sehari sekali , sementara ada 4 akar di gigi, jadi harus bolak balik RS selama 15 kali.

Sontak kaget mendengar penjelasan suster itu. masa harus bolak-balik ketemu suster 15 kali. Ketemu dokternya seminggu cuma 2 kali, tapi ketemu suster tiap hari sampai 15 kali pertemuan. Wong saya ini buruh, mana bisa seenak udelnya mengikuti prosedur itu. 

"Suster saya kerja mana bisa 15 kali pertemuan,"celoteh saya di depan suster itu

"Oh yah sudah Bapak bayar saja, biar gak 15 kali pertemuan." jawabnya dengan muka asem dan suara agak meninggi.

Kesal, emosi jiwa deh, apa seperti ini perlakukan pasien BPJS, boro-boro senyum. Huuuhh emosi jiwa deh.

Yah sudah konsultasi ke keluarga dulu, akhirnya saya gak jadi melakukan perawatan akar gigi di sana. Tebus obatnya saja terus capcussss....


RSGM FKG Universitas Indonesia


Source : Google
Gak mau nyerah, akhirnya saya browsing lagi dan semua merujuk ke  Ruma Sakit Gigi & Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Univ Indonesia. Alasannya cuma satu, biaya cukup terjangkau, tapi ada yg mengganjal ditangani oleh mahasiswa kedokteran.

Hemmm...masih kurang yakin nih, untungnya telepon dahulu ke sana, butuh perjuanganloh biar bisa diangkat sama petugas RSGM UI. Dari petugas di dapet info kalau kasus seperti saya akan ditangani mahasiswa S-2, artinya sudah jadi drg tapi sedang mengambil spesialisasi.

Pertama datang seperti biasa pendaftaran isi lembar biodata pasien, setelah itu di cek sama drg spesialis dan drg sekelas profesor. Habis itu langsung di rujuk ke bagian konservasi gigi.

Di konsevasi gigi menunggu agak lama, soalnya berkas saya masih baru jadi belum dapat dokter.
Akhirnya nama saya dipanggil dan dokter yang menangani perempuan.

Hari pertama pemeriksaan, di cek semua keadaan gigi, lalu di interview oleh sih drg. Di foto-foto juga giginya, setelah itu sih dokter memberi laporan ke drg pembimbingnya. Baru setelah itu gigi saya bakal diambil tindakan apa. Karena gigi masih bengkak, maka dokter hanya memberikan obat, karena saya penderita maag akut maka obat tersebut berupa cairan yang disuntikan ke gigi yang sakit.

Hari kedua, baru mulai tindakan. Gigi di bor dicari akarnya sampe ketemu, pencarian akar sampai ketemu bisa 2 kali pertemuan.

Di hari selanjutkan baru deh memasukan jarum ke akar gigi tersebut. Kalau akar gigi kita masih aktif akan sangat terasa sakit sekali, pokoknya sakit banget deh. Hari ke-4 juga masih perawatan akar gigi.

Hari selanjutnya baru  reparasi gigi, itu juga mesti beberapa kali ketemu dan baru cetak mahkota gigi. Gak terhitung berapa kali saya bolak-balik untuk rontgen gigi di sana.

Saya pikir setelah cetak gigi bisa langsung beres, gak tahunya belum tentu juga. Kadang hasil cetakan mahkotanya belum menutup gigi yang sudah direparasi.
Mahkota Logam Belum Menutup Sempurna
Percobaan pertama gagal, mahkota buatan dari logam tidak menutup sempurna. Percobaan kedua juga gagal karena masih ada celah yang tidak tertutup. Akhirnya pada percobaan pemasangan ketiga baru tertutup semua dan berhasil.

Kalau mau berobat gigi di RSGM UI, kuncinya cuma satu "SABAR". Saya saja prosesnya panjang bisa 8 kali pertemuan bahkan 10, semua itu tergantung tingkat kesulitan dan approval drg pembimbing praktek.

Untuk total biaya bisa mencapai Rp 1 juta, itu karena saya memilih mahkota logam, kalau mahkota buatan biasa akan lebih murah lagi.

Semua itu ada pilihan, mau yang cepat tinggal datang saja ke drg spesialis tapi harganya bakal jauh lebih mahal. Mau yang murah bahkan gratis, bisa ikut BPJS tapi kendala waktu membuat kita berpikir ulang. Nah berobat di RS Gigi dan Mulut FKG UI atau FKG yang lain inilah, kita sebagai pasien yang terkendala biaya dan punya keterbatasan waktu bisa mengakalinya, waktunya fleksibel kok.






































Share:

Stats

Diberdayakan oleh Blogger.

Your Comment

Followers

Text Widget

Copyright © Mikhael Wr Blog | Powered by Blogger Design by PWT | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com